hari itu kami dapat kesempatan untuk berkunjung ke salah satu kota dengan pendapatan terkaya di negeri ini..beragam imajinasi menghiasi otak kami tentang bagaimana tampak kota. salah satu dari kami bercerita, ia membayangkan di setiap lampu merah pasti ada minuman gratis untuk setiap orang yang lewat, yang lain berfikir di kota itu pasti dihiasi indah lampu dan jalan jalan yang super bersih dan dibangun dengan sangat kuat..
setiap orang yang tinggal disitu pasti sangat ramah dan tampak bahagia karena taraf hidup mereka tinggi dan berbeda dengan kota kota lainnya di negeri ini.. haha terlalu tinggi memang, tapi wajar bagi kami yang baru pertama kali berkunjung dan mendapat informasi bahwa kota itu memiliki pendapatan terbesar di negeri ini.
selagi otak kami terus menerka dan mencoba untuk mempersiapkan mata kami, tak disangka kami sampai, coba tebak apa yang kami lihat?
sebuah kota yang dipenuhi 'raksasa raksasa' pengangkut yang berasal dari negeri sebrang. raksasa itu bergerak hilir mudik dengan kesibukannya mengeruk tanah kami, mereka membuat lubang lubang raksana yang ditinggalkan dengan menganga saat tanah itu tak lagi menyediakan apa yang mereka cari. setelah itu mereka meninggalkan kotoran mereka disekitar sana.
lalu kami mencoba untuk mengabaikan apa yang dilakukan para 'raksasa raksasa' itu. kamipun bergerak terus, kendaraan yang kami tumpangi tak henti bergerak mengguncang semua yang ada didalamnya, kami melongo keluar jendela, ternyata jalanan yang kami lewati memang tak sekuat yang kami bayangkan, satu imajinasi kami terbunuh saat itu!
kami terus berjalan dengan tak lagi meneruskan imaginasi kami tentang kota ini, ternyata dilampu merahpun tak ada minuman gratis. kami tersenyum..(sedikiiiit sekali)
setelah beberapa jam berlalu disana dan kami sempat berkunjung kesalah satu rumah teman, ternyata kami baru benar benar sudah salah..ga cuma dilampu merah yang tidak ada air gratis, tapi dirumah rumah masyarakat sinipun tak sedikit yang hidup tanpa air bersih. lalu bayangan tentang lampu lampu yang akan menghiasi kota ini pada saat malampun hilang..
dikota ini sering sekali mati lampu, baik saat malam maupun siang, beberapa dari orang bahkan hidup dengan penerangan seadanya..
rasanya cukup disitu saja cerita kami tentang perjalanan kami ke kota terkaya di negeri ini,
kami malu melanjutkan . . . . . . ('_')
No comments:
Post a Comment