kami tinggal satu rumah, setauku kami tak memiliki ikatan darah, ataupun saudara karena ikatan perkawinan.. tapi kami sudah bersama 13thn lamanya..
aku ingat saat pertama kali ia datang kerumahku, pendiam dan tampak lugu, tapi yang ada dibenakku hanyalah teman bermain...
hari demi hari berlalu hingga 13thn sudah kami bersama..ia tak lagi pendiam, terkadang aku dimarahinya karena ulahku yang membuatnya tak sanggup menahan amarah, aku tau ia tak ingin marah ia hanya lelah..
hari ini pas sebelum adzan magrib tiba, saat aku mulai berfikir mencari sesuatu untuk melepas dahaga, sebuah sms masuk ke hp ku, sms itu dari dia.. dia bilang, "yadh, itu jangan lupa makanannya udah ditaro dimobil buat buka puasa" .. aku langsung berlari dan mengambil apa yang sudah disiapkannya, adzan tiba dan aku membatalkan puasaku.. terima kasih aku ucapkan kepadanya... walaupun aku tau itu tak akan cukup, walaupun ribuan kali dalam satu hari aku ucapkan kata itu , tetap,,tetap tidak cukup membalas semua kebaikannya padaku..
Terkadang aku merasa menjadi pemalas jika didekatnya, semua ia kerjakan... aku pun tak pernah menolak, walaupun saat ia tak ada aku tau harus berbuat apa... salah siapa? haruskah ia tak pernah datang kerumah ku 13thn yang lalu, atau memang seharusnya aku diperlakukan seperti ini..
aku malu..sungguh aku malu padanya... mungkin tanpa dia aku bukan aku, mungkin dulu namakulah yang terbanyak di buku hitam siswa yg sering terlambat,,
Terkadang ia sedih saat aku mencari obat karena badanku terasa lemah, bukan karena ia tak memberikan ku obat yang kucari, tapi karena ia takut aku jatuh sakit dan tak ceria lagi..
Saat ini, ia masih bukan saudaraku...atau sampai kapanpun ia tetap bukan saudaraku.. tapi satu yang aku yakin.. aku berhutang budi padanya..
ya tuhan aku mohon...jangan ambil nyawaku, sebelum aku mampu membalas hutang budi ku kepadanya.. sebelum aku dapat membayar segala tetes keringat yang ia keluarkan untuk memperhatikan ku... Ya ALLAH.. kalaupun aku tak dapat membayar semua itu, aku mohon, tinggikan derajatnya dimata MU, selamatkan ia dan beri ia kebahagiaan di dunia, dan surga Mu di akhirat...
Terima kasih Mba Sri (begitu aku memanggilnya)
13 thn lalu ia datang dengan tubuh mungilnya utk menjadi pembantu rumah tangga dirumahku
13 thn kemudian, aku dan keluarga ku kehilangan saat ia harus pulang walau hanya beberapa hari utk menengok keluarganya dikampung.
Saat ini...ia tak hanya saudaraku, tapi aku siap memberikan darahku apabila ia butuhkan...
Terima Kasih..
aku ingat saat pertama kali ia datang kerumahku, pendiam dan tampak lugu, tapi yang ada dibenakku hanyalah teman bermain...
hari demi hari berlalu hingga 13thn sudah kami bersama..ia tak lagi pendiam, terkadang aku dimarahinya karena ulahku yang membuatnya tak sanggup menahan amarah, aku tau ia tak ingin marah ia hanya lelah..
hari ini pas sebelum adzan magrib tiba, saat aku mulai berfikir mencari sesuatu untuk melepas dahaga, sebuah sms masuk ke hp ku, sms itu dari dia.. dia bilang, "yadh, itu jangan lupa makanannya udah ditaro dimobil buat buka puasa" .. aku langsung berlari dan mengambil apa yang sudah disiapkannya, adzan tiba dan aku membatalkan puasaku.. terima kasih aku ucapkan kepadanya... walaupun aku tau itu tak akan cukup, walaupun ribuan kali dalam satu hari aku ucapkan kata itu , tetap,,tetap tidak cukup membalas semua kebaikannya padaku..
Terkadang aku merasa menjadi pemalas jika didekatnya, semua ia kerjakan... aku pun tak pernah menolak, walaupun saat ia tak ada aku tau harus berbuat apa... salah siapa? haruskah ia tak pernah datang kerumah ku 13thn yang lalu, atau memang seharusnya aku diperlakukan seperti ini..
aku malu..sungguh aku malu padanya... mungkin tanpa dia aku bukan aku, mungkin dulu namakulah yang terbanyak di buku hitam siswa yg sering terlambat,,
Terkadang ia sedih saat aku mencari obat karena badanku terasa lemah, bukan karena ia tak memberikan ku obat yang kucari, tapi karena ia takut aku jatuh sakit dan tak ceria lagi..
Saat ini, ia masih bukan saudaraku...atau sampai kapanpun ia tetap bukan saudaraku.. tapi satu yang aku yakin.. aku berhutang budi padanya..
ya tuhan aku mohon...jangan ambil nyawaku, sebelum aku mampu membalas hutang budi ku kepadanya.. sebelum aku dapat membayar segala tetes keringat yang ia keluarkan untuk memperhatikan ku... Ya ALLAH.. kalaupun aku tak dapat membayar semua itu, aku mohon, tinggikan derajatnya dimata MU, selamatkan ia dan beri ia kebahagiaan di dunia, dan surga Mu di akhirat...
Terima kasih Mba Sri (begitu aku memanggilnya)
13 thn lalu ia datang dengan tubuh mungilnya utk menjadi pembantu rumah tangga dirumahku
13 thn kemudian, aku dan keluarga ku kehilangan saat ia harus pulang walau hanya beberapa hari utk menengok keluarganya dikampung.
Saat ini...ia tak hanya saudaraku, tapi aku siap memberikan darahku apabila ia butuhkan...
Terima Kasih..
No comments:
Post a Comment